BLOK-A – Dira Sugandi bukanlah sosok yang asing di belantika musik Tanah Air. Penyanyi kelahiran kota kembang, Bandung, ini mulai dikenal luas oleh publik kala tampil bersama Incognito. Sejak itu, Dira pun turut berkolaborasi bersama musisi-musisi Internasional lainnya.
Terbaru, Dira Sugandi dikabarkan bakal tampil dalam konser virtual ketiga Road to Jazz Gunung Series: Bromo-Ijen-Burangrang-Toba, yang digelar pada Jumat, 4 Desember 2020 mendatang. Dira bakal berkolaborasi dengan Sri Hanuraga Trio. Selain Dira, konser Road to Jazz Gunung Series juga dimeriahkan oleh Janapati.
Sebelum menyaksikan penampilan Dira Sugandi bersama Sri Hanuraga Trio, yuk kenalan dengan musisi perempuan ini!
Hobi bermusik sejak kecil
Talenta bermusik Dira Sugandi sudah didapatkan sedari ia kecil, tepatnya saat dia berusia 4 tahun. Pada umur 9 tahun, Dira memenangkan peringkat kedua dalam kompetisi menyanyi anak-anak.
Dira menjadikan bermusik sebagai profesi semenjak tahun 1997 ketika lulus SMA. Bukan tanpa alasan, Dira memang lahir dan besar di lingkungan keluarga musisi. Melansir sebuah wawancaranya bersama sebuah media, nenek Dira sendiri merupakan seorang penyanyi di RRI (Radio Republik Indonesia), sementara ibunya bermusik bersama grup Harry Roesli. Ayahnya juga pernah bergabung di GPL bersama Iwan Abdurrahman.
Sedari kecil, Dira memiliki referensi musik–musik Barat yang cukup bervariasi. Dia kerap mendengarkan musik dari karya berbagai musisi seperti Nat King Cole, The Beatles, Michael Jackson, Stevie Wonder, Frank Sinatra, Sade, Michael Franks, David Foster, hingga Chicago.
*Seriusi dunia musik selepas SMA*
Mulai seriusi karier bermusik, Dira pernah mengikuti kursus di Elfa’s Music Studio di Bandung selama 1,5 tahun. Dari situlah, Dira memiliki relasi musisi-musisi dan mulai bernyanyi di kafe-kafe. Pada 2001, Dira memutuskan berkuliah di Universitas Pelita Harapan dengan mengambil jurusan Musik: Vocal Performance.
Dream comes true: dari sekadar penggemar Incognito, lalu lanjut rekaman di London
Mimpi Dira untuk berkarier sebagai musisi perlahan menemui jalannya. Pada 2001, Dira bertemu Bluey saat menonton konser di Sabuga, Bandung. Ia memang seorang penggemar band tersebut. Saat itu, Dira disodori mikrofon oleh vokalis Incognito untuk menyanyikan lagu Still A Friend of Mine.
Dari situ, Dira diajak ke backstage dan bertemu Bluey. Selang setahun kemudian, Dira Sugandi dihubungi oleh promotor yang membawa Incognito ke Indonesia atas permintaan Bluey untuk mengirim demo suara.
Usai mengirim demo, 2 minggu kemudian, Dira diminta ikut bergabung di tur Incognito 2002 di Indonesia.
Kemudian pada tahun 2006 usai Dira menuntaskan studinya di UPH, Dira berangkat ke London, Inggris, untuk melakukan rekaman album perdana yang diproduseri langsung oleh Bluey.
Ikut nyanyikan lagu tema Asian Games 2018
Nama Dira Sugandi sebagai musisi jazz semakin melambung tinggi. Ia kini dikenal sebagai musisi yang diakui secara Internasional.
Pada 2018, ia masuk sebagai salah satu musisi yang menyanyikan lagu tema Asian Games 2018, yaitu Unbeatable, di mana ia berkolaborasi dengan rapper JFlow.
*Kolaborasi dengan Sri Hanuraga Trio*
Penampilan Dira Sugandi bersama Sri Hanuraga Trio di konser virtual #3 Road to Jazz Gunung Series mendatang bukanlah kolaborasi pertama kali dari keduanya.
Dira Sugandi dan Sri Hanuraga Trio pertama kali tampil bersama dalam sebuah acara di Museumferfest Festival di Frankfurt, Jerman pada Agustus 2015 lalu. Dari penampilan itulah, keduanya melanjutkan kolaborasi dengan membuat sebuah album bertajuk Indonesia Volume 1, yang memuat sejumlah lagu-lagu khas daerah di Indonesia, seperti Kicir-kicir, Bunga Jeumpa, Manuk Dadali, Bubuy Bulan, Kampuang Nan Jauh di Mato, hingga Sik Sik Sibatumanikam.
Kemudian pada 2019, keduanya kembali merilis album kolaborasi bertajuk ‘Indonesia Volume 2’. Serupa dengan album pertama, mereka memberi sentuhan musik tradisional khas Indonesia, mulai dari Kalimantan hingga Bali.
Nah, semakin tidak sabar kan menantikan penampilan Dira Sugandi bersama Sri Hanuraga Trio? Jangan lewatkan konser virtual #3 Road to Jazz Gunung Series pada Jumat, 4 Desember 2020 pukul 20.00 WIB di kanal YouTube Jazz Gunung atau DSS Music.
Discussion about this post