24 HOUR – Di hari kedua dibuka oleh Jeremie Ternoy Trio. Personel grup legendaris MAGMA ini membawakan 8 komposisi jazz dengan sangat apik.
Suguhan musiknya yang harmonis dan jernih, cocok didengarkan dan menyaksikan penampilan mereka dengan dinginnya udara gunung Bromo yang menyejukkan sore yang berkabut.
Hari kedua gelaran Jazz Gunung Bromo 2023 didominasi oleh penampilan yang sarat dengan kolaborasi. Margie Segers & Ermy Kullit feat. Yonkeys yang menjadi sajian kolaborasi pertama berhasil membuat interaksi yang hangat dengan penonton sejak membuka penampilan mereka. Mulai dari lagu ‘Naik-Naik Ke Puncak Gunung’ hingga deretan hits di era 80-an.
Kolaborasi kedua berlanjut dari Varnasvara feat. Daniel Dyonisius. Melalui nuansa jazz rock dan bereksplorasi pada harmoni alat musik tradisional seperti tehyan dan kenong dengan musik elektronik dan bahasa musik daerah di Indonesia, grup musik ini tampil sangat menawan dengan 6 lagu orisinil mereka.
Mengutip Ermy Kullit bahwa “Jazz itu kebebasan dalam keteraturan” sangat dapat dirasakan di kolaborasi ketiga antara band funk jazz rock asal Prancis, SECOND BRAIN dengan tiga pemain alat musik tiup asal Indonesia, Ricad Hutapea, Eggy Bayu, dan Parti Aditia Faoth yang sangat skillful. Perpaduan yang liar dan saling bersaut dalam tujuh komposisi sukses disajikan.
Sementara Ring of Fire Project selalu menjadi api membara di setiap penampilannya pada Jazz Gunung Bromo. Alunan musik modern yang juga kental dengan nuansa etnik secara bersamaan membuat Amfiteater Bromo jadi terasa bersemangat dan “bernyawa”.
Jama’ah Al-Jazziyah, sebutan bagi penonton Jazz Gunung Bromo tak kuasa menahan goyang dan sing along saat Denny Caknan benyanyi lagu ‘Los Dol’ bersama Ring of Fire Project. Mereka berdiri dan bergoyang menikmati koplo bercampur jazz di malam hari ini.
Menutup Jazz Gunung Bromo tahun ini, Yura Yunita berhasil membuat Jama’ah Al-Jazziyah sesekali meneteskan air mata haru dan ekspresi penuh suka cita dengan lagunya yang sarat akan makna hidup, cinta, dan pencarian jati dirinya. Sungguh sebuah sajian yang sangat hangat dan bermakna. Para penonton pun terlihat begitu berkesan setelah meninggalkan area Amfiteater Jiwa Jawa Resort untuk Jazz Gunung Bromo 2023.
Discussion about this post